Hmm daripada lupa duluan langsung aja. Bangun jam 11 nyalain laptop timeline muncul, ga biasanya jam segitu timeline rame bacalah atu atu. Oh itu, masalah yg udah dapet dan ingin dapet lebih. And all I can say is God is The Most Fair. And the reason was, "it's my parents command." For a sec, I really think I'm very much glad I'm my parents son than I've ever been, and I'll jot it down as a note for parenting guidance for me when I have children. Bung, orangtua saya masih tersenyum dan menahan tangis saat tahu kalau saya masih harus berusaha lebih, ga kebayang kalo gue diterima di univ bla dan orangtua saya menangis "NAK KENAPA KAMU GA DITERIMA DI UNIV BLU?!" Dude, why make plan b when you're not gonna do the plan b. Lo enak gaketerima besok ada yg "dicadangin" keterima juga enak, lah yg belom dapet. Anak 8 kan? Udah pernah kader kan? Please be reasonable, saying "ma pa, temen aku ada sekian yg belom keterima dan ga etis kalo aku ikut padahal aku udah dapet." rather than "KAK ITU TEMEN SAYA, DIA KELUARGA SAYA KYAA~" to your senior. Gue tau gue buang-buang waktu gue dengan mikirin orang, kalo gue pinter ga gue pikirin dan gue belajar ampe giting buat seleksi masuk mandiri besok, entah kenapa gue ikhlas gue ga lulus buat yg satu ini. Pertama, ilfil duluan, kedua, banyak org yg gue kenal dan blm dapet apa yg dia cita-citain dan dia belajar siang malem sampe mimisan segala macem buat ngejernya, dan gue ga terima kalo pas pengumuman nanti gue liet org yg belum puas ada di daftar sedangkan temen-temen gue itu ga ada. Sebenernya bingung kenapa daftar ulang PTN ga serentak sebelum ujian mandiri, sistem pendidikan juga kenapa gitu amat dah. Money money money ca-ching $o$
Well, my "God is The Most Fair" is an abbreviation for "God please don't let those ungrateful thingies got accepted and let the appropriate, needing, teraniaya'd one got it." Tapi kalo yg udah dapet merasa teraniaya sm orangtuanya dan yg blm dapet bersyukur dan ga merasa teraniaya gimana? WAllahualam. Man, I'm not usually like this, this PTN thingy really... I don't know. Dude, it's 17 seats. Insya Allah apapun yg terjadi emang yg terbaik, walau nanti mereka keterima dan temen gue (dan/atau gue) ngga, gue yakin kedepannya Allah punya rencana yg terbaik. But still, I'm only human, I do curse. And I've wasted my time thinking for this rather than studying my ass to stop magering. Best of luck, what goes around comes around, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
P.S: wrote a going-to-be-posted post before this but leave it in draft for later cos of this
P.S.S: and for the person who tweeted "Either abandon one's own wish or crush the other's wish for the sake of your own. I'd choose second option." you're not even worth being written in my blog post, may God.. I don't know, best of luck.
P.S.S.S: gue bakal sekolahin anak gue di 8 tapi GA di PT manapun di Indonesia
P.S.S.I: stop being Indonesia's embarrassment to FIFA.
Well, my "God is The Most Fair" is an abbreviation for "God please don't let those ungrateful thingies got accepted and let the appropriate, needing, teraniaya'd one got it." Tapi kalo yg udah dapet merasa teraniaya sm orangtuanya dan yg blm dapet bersyukur dan ga merasa teraniaya gimana? WAllahualam. Man, I'm not usually like this, this PTN thingy really... I don't know. Dude, it's 17 seats. Insya Allah apapun yg terjadi emang yg terbaik, walau nanti mereka keterima dan temen gue (dan/atau gue) ngga, gue yakin kedepannya Allah punya rencana yg terbaik. But still, I'm only human, I do curse. And I've wasted my time thinking for this rather than studying my ass to stop magering. Best of luck, what goes around comes around, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
P.S: wrote a going-to-be-posted post before this but leave it in draft for later cos of this
P.S.S: and for the person who tweeted "Either abandon one's own wish or crush the other's wish for the sake of your own. I'd choose second option." you're not even worth being written in my blog post, may God.. I don't know, best of luck.
P.S.S.S: gue bakal sekolahin anak gue di 8 tapi GA di PT manapun di Indonesia
P.S.S.I: stop being Indonesia's embarrassment to FIFA.